dit'


KILANG MINYAK DI INDONESIA
YUHALS

Indonesia memiliki 10 (sepuluh) kilang minyak, 8 kilang milik  PT Pertamina (Persero) dan 2 kilang milik Badan Usaha swasta dengan total kapasitas pengolahan kilang minyak adalah sebesar 1,156 juta barrel per hari atau 420,1 juta barel pertahun. 


kapasitas kilang PT Pertamina yaitu Pangkalan Brandan berkapasitas pengolahan 4,5 ribu barrel per hari (sudah tidak beroperasi sejak 2007), Dumai (127 ribu barrel per hari atau 46,4 juta barel pertahun), Sungai Pakning (50 ribu barrel per hari atau 18,2 juta barel pertahun ), Musi (127,3 ribu barrel per hari atau 46,5 juta barel pertahun), Cilacap (348 ribu barrel per hari atau 127,0 juta barel pertahun), Balikpapan (260 ribu barrel per hari atau 94,9 juta barel pertahun), Balongan (125 ribu barrel per hari atau 45,6 juta barel pertahun ), serta Kasim (10 ribu barrel per hari atau 3,6 juta barel pertahun ). Selain itu terdapat kilang minyak yang dikelola Pusdiklat Migas Cepu berkapasitas 3,8 ribu barrel per hari atau 1,4 juta barel pertahun . kilang minyak yang dimiliki badan usaha swasta yaitu PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) berlokasi di Tuban dengan kapasitas 100 ribu barrel per hari atau 36,5 juta barel pertahun bahan baku kondensat).  dan  Tri wahana Universal ( TWU )  belum ada datanya. *) diolah dari ditjen Migas


Dari 10 kilang minyak yang berproduksi di Indonesia Tahun 2011 , memproduksi 10 jenis BBM dan 36 jenis non BBM. Dengan Produksi BBM sebesar 240,3 juta barel atau sebesar 70,1 persen, dan 102,5 juta barel non  BBM atau sebesar 29,9 persen, total produksi BBM dan Non BBM sebesar 342,8 juta barel.
Untuk memproduksi BBM dan Non BBM tersebut dibutuhkan pasokan sebesar   296,9 juta barel minyak mentah ( produksi domestik   218,6 juta barel, impor  78,3 juta barel) atau 81,2 persen, kondensate sebesar 24,1 juta barel atau 6,6 persen, dan  bahan lain sebesar 44,8 juta barel atau 12,2 persen. total pasokan 365,8 juta barel.
Secara persentase dari pasokan sebesar 365,8 juta barel menghasilkan 342,8 juta barel BBM dan Non BBM, atau sebesar  93,7 persen dari pasokan bahan.

Produktivitas
Produktivitas diukur dari  pasokan bahan di bagi kapasitas  terpasang kilang. makin tinggi  ratio yang dihasilkan berarti makin produktif kilang yang bersangkutan.
Pasokan total kilang Indonesia  tahun 2011 sebesar 365,8  juta barel, sedang kapasitas produksi 420,1  juta barel pertahun. Produktivitas Sebesar 87,1 persen,  tingkat produktivitas cukup baik.

Tingkat produktivitas kilang dumai sebesar 98,8 persen,  kilang S.Pakning sebesar 79,2 persen, kilang Musi sebesar 79,2 persen, cilacap sebesar 84,0 persen, Balikpapan sebesar 90,0 persen, balongan 127,5 persen, kasim 0,2 persen, cepu 25,0 persen, TPPI sebesar 55,5 persen.

Kilang minyak yang miliki tingkat produksi besar relative memiliki tingkat produktivitas cukup baik. Pada Kilang balongan 127,5 persen, berarti sudah over kapasitas. Hal ini dapat mempercepat proses kerusakan mesin, karena  berproduksi diatas kemampuan.
 Kilang minyak yang memiliki produktivitas dibawah 75 persen, harus dapat meningkatkan produktivitasnya, karena tingkat produktivitas yang rendah akan mengakibatkan kerugian .

Produksi BBM

Produksi BBM tahun 2006 sebesar  251,0 juta barel, tahun 2009 sebesar 254,9 juta barel berarti  naik sebesar 1,5 persen,  dan tahun 2011 sebesar 240,3 juta barel, berarti  turun 4,3 persen dibanding tahun 2006.
Dari BBM yang di produksi tahun 2011, ada 2 jenis yang terbesar adalah premium sebesar 64,4 juta barel atau 26,8 persen, dan solar (HSD) sebesar 119,6 juta barel atau sebesar 49,8 persen. Kedua jenis ini diproduksi sebesar 184,0 juta barel atau   76,6 persen dari produksi BBM nasional.

Produksi BBM lainnya adalah avtur  17,1 juta barel, kerosene 14,4 juta barel, diesel oil/IDO  1,4 juta barel, fuel oil/IFO 20,3 juta barel, pertamax plus 0,7 juta barel, pertamax 2,4 juta barel, pertadex 0,03 juta barel

Produksi BBM masing masing kilang tahun 2011 adalah kilang dumai 36,1 juta barel atau sebesar 15 persen, kilang s.pakning sebesar 4,0 juta barel atau sebesar 1,7 persen, kilang Musi sebesar 23,6 juta barel atau 9,8 persen, kilang cilacap sebesar 80,0 juta barel atau 33,3 persen, kilang Balikpapan sebesar 61,5  juta barel atau 25,6 persen, kilang Balongan sebesar 31,7  juta barel atau 13,2 persen, kilang kasim sebesar 3 ribu barel, kilang cepu sebesar 162  ribu barel atau 0,1 persen, kilang TPPI sebesar 3,2 juta barel atau 1,3 persen, dan kilang TWU tidak ada data. Untuk produksi BBM terbesar adalah kilang cilacap, setelah itu kilang balik papan, Dumai , dan Balongan.

Produksi Non BBM

Jenis produksi non BBM  yang terbesar adalah naptha sebesar 28,6 juta barel atau 27,9 persen, LSWR sebesar 24,0 juta barel atau 23,4 persen, HOMC sebesar 11,9 juta barel atau  11,6 persen, dan LPG sebesar 9,1 juta barel atau 8,9 persen. jadi produksi LPG pada kilang minyak menduduki  urutan ke empat.

Produksi Non BBM dari kilang minyak sangat menarik, karena perkembangannya sangat cepat tahun 2006 produksi sebesar 20,1 juta barel, tahun 2009 naik menjadi 88,2 juta barel berarti  naik 439 persen atau 4 kali lebih, dan tahun 2011 naik menjadi 102,5 juta barel atau naik 510 persen dibanding  tahun 2006. Dengan peningkatan produksi non BBM yang cukup besar dan tingkat produktivitas yang tinggi pada kilang minyak, maka akan mengurangi produksi BBM, karena sebagian kapasitas produksi dialihkan untuk produksi Non BBM.

Tidak semua kilang memproduksi semua jenis produk non BBM, tergantung dari : spesifikasi  minyak mentah yang dipasok, peralatan dari kilang, dan optimalisasi produk.

Dari 36 produk yang dihasilkan oleh kilang ada 13 jenis produk non BBM yang produksinya diatas 1 juta barel tahun 2011. yaitu (1) LPG, (2) Lube base oil, (3) aspalt, (4) Naptha, (5)  LSWR, (6) LSFO,(7) Green coke, (8) HOMC, (9) propylene,  (10) benzene, (11) pararaxylene, (12) unconverted oil, (13) decant oil. Prodvuksi ke 13 jenis non BBM ini tahun 2011 sebesar 100,4 juta barel, atau 97,9 persen dari total produk non BBM.

Produksi LPG tahun 2011 oleh kilang dumai  0,4 juta barel, musi 1.2 juta barel, cilacap 1.3 juta barel, Balikpapan sebesar 1,3 juta barel, balongan 4,3 juta barel, TPPI 0,9 juta barel. Total  9,1 juta barel.

Produk Lube base oil di produksi kilang cilacap sebesar 3,0 juta barel. Aspalt diproduksi oleh cilacap 2,0 juta barel.

Naptha diproduksi oleh kilang dumai 0,3 juta barel, s.pakning 0,8 juta barel, Musi  6,2 jura barel, cilacap 8,9 juta barel, Balikpapan 6,7 juta barel, cepu 0,09 juta barel, TPPI 5,6 jta barel, total 28,6 juta barel.

LSWR diproduksi oleh dumai 0,2 juta barel, s.pakning 7,0 juta barel, cillacap 3,8 juta barel, balik papan 13 juta barel, total 24 juta barel. LSFO diproduksi oleh musi sebesar 4,6 juta barel.

Green coke diproduksi oleh  Dumai 2,2 juta barel. HOMC diproduksin oleh balongan sebesar 11,9 juta barel. Propylene diproduksi oleh balongan 1,9 juta barel. Benzene diproduksi oleh TPPI sebesar 2,2 juta barel. Paraxylene diproduksi oleh TPPI sebesar 4,4 juta barel. Unconverted oil diproduksi oleh dumai 2,4 juta barel. Decant oil diproduksi oleh balongan  sebesar 4,1 juta barel.

Kondisi masing-masing kilang.
Secara persentase tahun 2011 dari pasokan (input) sebesar 365,8 juta barel menghasilkan (output) 342,8 juta barel ( BBM dan Non BBM), atau sebesar  93,7 persen.

kilang Dumai.
Bahan baku yang dipasok berupa  minyak mentah ( crude oil ) sebesar 37,8 juta barel, bahan lainnya 8,0 juta barel, total 45,8 juta barel. Otput yang dihasilkan sebesar 41,6 juta barel atau  90,8 persen. berupa BBM sebesar  36,1 BBM atau 86,7 persen, dan non BBM sebesar 5,5 juta barel atau 13,3 persen.
BBM yang di hasil oleh kilang Dumai adalah  avtur 2,7 juta barel atau 7,5 persen. premium  6,4 juta barel atau 17,8 persen. kerosene 0,8 juta barel  atau 2,3 pesen. gas oil/HSD/ solar 30,0 juta barel atau 26 persen. fuel oil/MFO 0,2 juta barel atau 0,4 persen.
Produk non BBM yang dihasilkan sebesar 5,5 juta barel . berupa  LPG  sebesar 0,4 juta barel atau 8,0 persen. naptha 0,3 juta barel atau 5,3 persen. LSWR 0,2 juta barel atau 3,2 persen. green coke 2,4 juta barel atau 43,3 persen.

Kilang S.Pakning
Bahan baku yang dipasok tahun 2011. minyak mentah ( crude oil ) adalah sebesar 12,2 juta barel, bahan lainnya 0,1 juta barel, total 12,4 juta barel. Otput yang dihasilkan sebesar 11,9 juta barel atau sebesar   96  persen. Berupa BBM sebesar  4,0 juta barel atau 33,7 persen, dan Non BBm sebesar 7,9 juta barel atau 66,3 persen.

BBM yang dihasilkan berupa kerosine sebesar  1,5 juta barel, gas oil/HSD/ solar sebesar 2,5 
juta barel.
Produk Non BBM yang dihasilkan Naptha 0,8 juta barel, LSWR sebesar  7,0 juta barel.


Kilang Musi
Pasokan minyak mentah sebesar 29,3 juta barel, condensate sebesar 3,9 juta barel, bahan lainnya sebesar 3,7 juta barel. Total pasokan bahan sebesar 36,8 juta barel. Produk yang dihasilkan adalah BBM sebesar 23,6 juta barel, Non BBM sebesar 12,3 juta barel. Total produksi sebesar 35,9 juta barel, Jadi berarti  64,1 persen .

BBM yang dihasilkan kilang musi sebesar    23,6 ,juta barel. Terdiri dari avtur 0.4 juta barel, premium 6,9 juta barel, kerosene 1,2 juta barel, gas oil/hsd/solar 10,7 juta barel, diesel oil/ido/mdf  0,4 juta barel, fuel oil/ifo/mfo  4,1 juta barel.

Non BBm yang diproduksi kilang musi sebesar 12,3 juta barel, terdiri dari LPG 1,2 juta barel, Naptha 6,2 juta barel, LSFO 4,6 juta barel, lainnya 0,3 juta barel.

kilang cilacap
Pasokan kilang cilacap sebesar minyak mentah 44,8 juta barel, impor minyak mentah 55,9 juta barel, bahan lainnya 5,9 juta barel, total pasokan sebesar 106,7 juta barel. 
Mengahasilkan BBM sebesar 80 juta barel, dan Non BBM sebesar 19,7 juta barel. Total produksi 99,7 juta barel, atau 93,5 persen.

juta barel, gas oil/hsd/solar 30,3 juta barel, diesel oil/ido/mdf 0,8 juta barel, fuel oil/dco/ifo 16,0 juta barel. Total produk BBM sebesar 80,0 juta barel.

Produksi non BBM,  LPG 1,3 juta barel, lube base oil 3,1 juta barel, asphalt 2,0 juta barel, naptha 8,9 juta barel, LSWR 3,8 juta barel, lainnya 0,6 juta barel. Total produksi non BBM sebesar 19,7 juta barel.

kilang Balikpapan
Pasokan kilang Balikpapan , minyak mentah sebesar 79,1 juta barel ( minyak domestik  56,7 juta barel , minyak mentah impor 22,4 juta barel ) , bahan lain 6,3 juta barel. Total pasokan sebesar 85,4 juta barel. Menghasilkan produk BBM sebesar 61,5 juta barel, dan non BBM sebesar 21,1 juta barel. Total produksi sebesar 82,6 juta barel, atau 96,7 persen.

BBM yang dihasilkan terdiri dari avtur sebesar 5,5 juta barel,premium 14,3 juta barel, kerosene 7,4 juta barel, gas oil/hsd/solar 33,9 juta barel, diesel oil/ido/mdf 0,1 juta barel, fuel oil/ifo 0,01 juta barel. Total produkssi bbm sebesar 61,2 juta barel.

Produksi non BBM terdiri dari  LPG sebesar 1,0 juta barel, naptha 6,7 juta barel, LSWR 13 juta barel, lainya 0,5 juta bare. Total produksi non BBM sebesar 21,1 juta barel. atau  92,4 persen.

kilang balongan
Pasokan kilang minyak balongan terdiri dari minyak mentah 37,5 juta barel, bahan lainnya 20,7 juta barel. Total pasokan sebesar 58,2 juta barel. Menghasilkan produk BBM sebesar  31,7 Juta barel,  dan produk non BBM sebesar 22,1 juta barel. Total produksi sebesar 53,8 juta barel.

BBM yang diproduksi  premium 15,7 juta barel, kerosene 0.2 juta barel, gas oil/HSD/Solar 12,8 juta barel, pertamax plus 0,7 juta barel, pertamax 2,2 juta barel, pertadex 0,03 juta barel, total BBM sebesar  31,7 juta barel.

Produksi non BBM  terdiri dari LPG sebesar 4,3 juta barel, HOMC sebesar 11,9 juta barel, propylene sebesar 1,9 juta barel, Decant oil sebesar 4,1 juta barel. Total produksi non BBM sebesar 22,1 juta barel.

Kilang TPPI
Pasokan yang digunakan pada kilang TPPI tidak menggunakan minyak mentah, yang digunakan  adalah kondensate  sebesar  20,2 juta barel. Produk yang dihasilkan adalah  BBM sebesar 3,2 juta barel, dan non BBM sebesar 13,7 juta barel. total yang diproduksi sebesar 16,9 juta barel, atau 83,7 persen.

BBM yang diproduksi adalah  Gas oil/HSD/ Solar sebesar 3,2 juta barel.
Produksi non BBM adalah LPG sebesar 0,9 juta barel, Naptha sebesar 5,6 juta barel, Benzene sebesar 2,2 jura barel, paraxylene sebesar 4,4 juta barel , produk lainnya 0,6 juta barel.Total produk Non BBM sebesar  13,7 juta barel.

Kilang Kasim dan Cepu relative kecil. kilang Tri Wahana Universal ( TWU ) tidak ada data.

Kesimpulan
1.        Dari 10 kilang minyak yang ada 1 kilang tidak memberikan laporan   ( TWU), 1 kilang kurang aktif ( kasim), 1 kilang skala kecil ( kilang cepu ). Untuk 7 ( tujuh) produktivitasnya baik.
2.        Semua kilang menjadikan minyak mentah produksi domestic sebagai bahan baku, kecuali TPPI menggunakan kondensat domestic, dan 2 (dua ) kilang menggunakan minyak mentah impor sebagai tambahan pasokan bahan baku yang kurang, yaitu kilang cilacap dan kilang Balikpapan. Dari kondisi ini bila terjadi pengurangan ekspor minyak mentah produksi domestik maka akan dapat diserap oleh kilang minyak yang ada. Bila pemerintah akan membangun kilang baru berarti pasokan minyak mentahnya didapat dari impor.
3.        Produksi BBM terjadi penurunan walaupun kecil, dan penurunan kapasitas untuk produksi BBM ini di alaihkan untuk meningkatkan produksi non BBM.

Jakarta, 4 April 2013

4 komentar:

  1. pemerintah via PT Pertamina merencanakan membangun kilang baru untuk memenuhi konsumsi BBM masyarakat. dari data ekspor crude oil, lebih besar ekspor dilakukan oleh kontraktor production sharing daripada oleh pemerintah. berarti pemilik terbesar minyak adalah KPS tersebut. jadi bangun kilang baru ti menambah impor crude oil, dan ini berarti mengalihkan dari impor BBM menjadi Impor crude oil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya.. dengan menambah kilang baru kemungkinan akan menambah impor crude oil. dari langkah strategis PT Pertamina membangun kilang tidak menambah fuel storage akan meningkatkan pasokan BBM dan Non BBM. Perjmintaan dalam negeri akan BBM dan non BBM akan meningkat. Akan tetapi arti strategis yang dikandung dalam pembangunan kilangn baru dan menambah kapasitas kilang yang telah ada memunngkinkan PT Pertamina mengembangkan industri petro chemical, dan langkah strategis ini, telah ditindak lanjuti dengan PT bertamina bekerjasama PTT Global Chemical yang merencanakan membangun komplek Petrokimia dengan investasi sebesar lebih dari 4 Miliar dolar Amerika tersebut terdiri dari kilang Olefyn dan Polymer ( rencana operasi 2017).

      Hapus
  2. Pak Yuhals,
    tulisan ini sangat bagus dan informatif sekali, terimakasih....
    Tapikayaknya ada yang belum lengkap mengenai data produksi BBM Kilang Cilacap, apa bisa dilengkapi pak.

    BalasHapus
  3. saya ingin berbagi kesaksian tentang bagaimana tawaran pinjaman mr pedro membantu hidup saya, bukan ide yang baik untuk menggunakan pinjaman gajian secara teratur. Jika Anda terus-menerus memperpanjang tanggal pembayaran Anda dan sering meminjam ke gaji Anda berikutnya, itu bisa memberi Anda banyak uang. namun, sama masuk akalnya untuk memutuskan pinjaman hari gajian karena mereka dapat dengan cepat disetujui pada hari yang sama ketika Anda memasukkan formulir aplikasi pinjaman Anda. Anda dapat menghubungi penawaran pinjaman mr pedro karena pinjaman gaji saya sangat cepat untuk diproses, email pedroloanss@gmail.com untuk meminta segala jenis pinjaman. whatsapp +18632310632

    BalasHapus